Selasa, 13 April 2021

Meruah Ruang Tenggelam


 Teater diawali dengan pembacaan puisi yang menyampaikan sesuatu dengan menggambarkannya melalui senja yang ditujukan untuk seorang wanita. Acara kemudian dilanjutkan dengan pertunjukan teater wayang. Teater wayang tersebut dibawakan oleh beberapa orang pria dan wanita dengan satu orang bermain wayang, pria lain memainkan gitar, dan wanita sebagai narator. Teater wayang tersebut mengisahkan “si iri”.


                Teater tersebut menurut saya kurang jelas kisahnya. Entah saya yang kurang paham dengan apa yang disampaikan atau suara yang kurang jelas karena cuaca kurang mendukung.


                Teater berikutnya adalah teater atmosfer dari kendal yang menceritakan tentang sebuah kisah tetntang benda-benda yang tak mungkin diciptakan. Teater ini cukup menarik karena diperankan langsung oleh orang. Akan tetapi hampir sama dengan teater yang sebelumnya, suara pada teater ini kurang begitu jelas. Selain itu kesulitan juga dalam pemahaman kisah cerita dari teater tersebut.


                Pertunjukan teater yang terakhir dibawakan oleh teater SS. Sebelum pertunjukan dimulai, dibacakan sebuah puisi oleh seorang wanita yang bernama Ayu yang bertema “Meruah Ruang Tenggelam”. Kemudian dilanjut dengan pertunjukan wayang yang diperlihatkan hanya siluetnya saja. Wayangnya tersebut juga menggunakan orang asli.